Adakah diantara anda yang memiliki Resolusi bahwa 2025 ingin menerbitkan buku di penerbit mayor? Kalau ada, di usahakan mulai dari sekarang yuk. Menerbitkan buku lewat penerbit mayor sangat diinginkan oleh banyak orang karena selain gratis ( karena semua proses penerbitan sampai distribusi semua di biayai penerbit), nama penulis pun akan lebih cepat di kenal sebab umumnya penerbit mayor mempromosikan buku dengan lebih berani atau kalau bahasa keren anak sekarang ugal ugalan. Biaya promosi memang tidak sedikit, karena itu kalau menerbitkan buku secara indie atau self publishing jarang sekali buku secara maksimal di kenal publik. Selain itu, jaringan distribusi penerbit mayor sangat luas ( umumnya di semua toko buku gramedia seluruh Indonesia)
Menerbitkan buku lewat penerbit mayor memang tidak bisa cepat secepat menerbitkan buku indie, kalau menerbitkan buku secara indie atau self publishing biasanya setelah naskah siap cetak dalam waktu 1-1,5 bulan sudah bisa terbit sedang lewat penerbit mayor umumnya di atas 3 bulan karena antri cetak yang lama mengingat mereka sangat menjaga keamanan naskah sehingga tidak bisa mencetak di sembarang percetakan
Bagaimana dengan seleksi naskah? Tentu saja seleksi naskah di penerbit mayor sangat ketat, berbeda dengan kalau kita menerbitkan buku lewat penerbit buku indie yang kita biayai sendiri, menerbitkan buku lewat penerbit mayor tentunya lebih sulit karena banyak penulis yang ingin bukunya terbit secara gratis akibatnya kompetisi meningkat atau banyak pesaing, karena itu umumnya dari sejumlah naskah yang masuk hanya sekitar 20-30% saja yang lolos seleksi. Mereka akan menerbitkan naskah terbaik yang diharapkan laku keras di pasaran sehingga tidak rugi membiayai penerbitannya bahkan mendulang pundi pundi uang yang melimpah.
Kalau anda punya resolusi menerbitkan buku lewat penerbit mayor pada tahun 2025 yuk mulai dari sekarang saja, belajar menulis buku yang baik, memiliki nilai jual, yang tentunya bisa lolos seleksi di penerbit mayor bersama kami Permata ilmu jogjakarta. Hampir semua orang bisa menulis buku, namun hanya sedikit yang bisa menjual tulisan, jangan frustasi kalau sering di tolak penerbit, mulai semangat baru bersama Permata Ilmu Jogjakarta




