Abu vulkanik merupakan gangguan besar karena dapat menempel di mana-mana, bahkan ke berbagai peralatan rumah tangga yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Karena itu, segera bersihkan abu vulkanik setelah hujan abu berakhir. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar Anda tak celaka.
Debu vulkanik berbeda dengan debu biasa. Sudut struktur kristal memungkinkannya menggores dan mengelupas permukaan ketika orang mencoba menghilangkan atau membersihkannya dengan dengan kain atau sikat.
Jika terjadi hujan, endapan abu vulkanik menjadi basah sehingga membuat udara menjadi kurang terkontaminasi. Namun, jika kering atau tidak ada hujan, abu dapat dengan mudah terhempas oleh angin maupun kendaraan yang lewat. Hal tersebut mengakibatkan jumlah abu yang terdapat di udara jauh lebih tinggi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Secara alami, hujan dan angin dapat secara efektif menghapus abu. Dalam jangka waktu lama, rumput dan tanaman lain dapat mengurangi bahaya abu vulkanik di dalam tanah. Akan tetapi, ketika abu tersebut dalam jumlah yang besar, maka proses alami dari rumput dan tanaman akan berjalan terlalu lambat sehingga abu harus dihapus dan dibersihkan secara manual dari daerah hunian Anda.
Sebelum mulai membersihkan abu yang ada di sekitar rumah Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti dikutip dari situs International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Minggu (16/2/2014):
1. Pakailah masker sebelum membersihkan. Jika Anda tidak memiliki masker, gunakan kain yang dibasahi. Di lingkungan yang kering, gunakan pelindung mata (kacamata) selama pembersihan.
2. Basahi abu dengan mencipratkan air. Hal ini akan memudahkan dalam pembersihan dan mencegah angin menerbangkan abu. Abu jangan diberi air terlalu banyak karena akan membentuk massa yang keras sehingga akan lebih sulit untuk dibersihkan. Di atas atap, abu yang bercampur air ini akan memberi beban lebih berat, sehingga dapat menyebabkan runtuhnya atap.
3. Gunakan sekop untuk membersihkan sebagian besar endapan abu tebal (lebih dari 1 cm). Gunakan sapu untuk membersihkan abu dalam jumlah yang lebih sedikit.
4. Buanglah abu di kantong plastik yang cukup kuat untuk menampung abu atau langsung ke truk jika ada. Jangan membuang abu di taman atau di pinggir jalan. Jangan mengalirkan abu ke talang, saluran air. Hal ini akan menyumbat saluran tersebut.
5. Berhubung hampir seluruh atap rumah atau bangunan tidak akan kuat menyangga abu basah dengan ketebalan 10 cm, maka jagalah dan bersihkanlah atap bangunan dari tumpukan abu yang tebal.
6. Abu vulkanik sangatlah licin. Harap berhati-hati jika Anda memanjat atap bangunan. Jangan berkendara di jalanan yang dipenuhi dengan abu,
jika memang tidak diperlukan. Perlu diketahui bahwa abu vulkanik dapat merusak kendaraan bermotor.
7. Talang dan saluran air akan dengan cepat tersumbat jika ada abu vulkanik, maka bersihkan. Potonglah rumput hanya setelah hujan atau gerimis,
kemudian masukkan ke dalam kantong sampah.
8. Carilah informasi tentang pembuangan limbah abu vulkanik ke instansi terkait. Sebaiknya sampah abu vulkanik dibedakan dengan sampah normal untuk memudahkan pembuangan akhir sampah. Pencampuran sampah normal dan sampah abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan truk pengangkut sampah.
9. Lembabkan abu di halaman dan jalan-jalan untuk mengurangi suspensi abu. Namun, perlu diingat bahwa pemberian air jangan terlalu banyak. Hematlah air bersih. Koordinasikan penggunaan air dengan instansi terkait untuk pembersihan abu.
Sumber: