BEROLAHRAGALAH JIKA INGIN SEHAT

Olahraga memang tak terbantahkan lagi manfaatnya. Berbagai penelitian telah membuktikannya. Penelitian terbaru yang dirilis Archives of Internal Medicine Edisi Januari tahun ini, menyebutkan bahwa aktivitas fisik ini terbukti ada hubungannya dengan penurunan risiko atau memperlambat progresivitas kondisi yang berhubungan dengan penambahan usia.

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa olahraga juga ternyata bermanfaat bagi mereka yang arthritis, penyakit jantung, penyakit paru, kanker, diabetes juga obesitas. Seperti disebutkan Jeff Williamson dan Marco Pahor, para dokter dari University of Florida, Gainesville. Semua kondisi penyakti tersebut mengancam kemampuan mereka yang berusia pertengahan (di atas 40 an tahun) untuk menangani tugas- tugas kesehariannya.

“Aktivitas fisik reguler juga berkaitan dengan panjangnya usia hidup serta penurunan risiko ketidakmampuan fisik dan ketergantungan. Dan yang terpenting adalah kesehatan terutama untuk mereka yang lansia,” ujar Williamson dan Pahor.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya tentang manfaat olahraga untuk para lansia. Penelitian yang dilakukan para ahli dari Italia, saat itu, dilakukan terhadap para mantan atlet yang sudah berumur. Ternyata ditemukan bahwa para responden memiliki pembuluh darah yang kualitasnya sama dengan mereka yang usianya separuh lebih muda. Begitu diungkapkan hasil penelitian yang diterbitkan Circulation: Journal of the American Heart Association edisi 2001.

Penelitian dilakukan terhadap para atlet dan orang biasa, tua dan muda. Para atlet adalah para pelari jarak jauh, atlet sepeda, dan triathlon yang mengkombinasikan lari, sepeda, dan renang. Kelompok muda, rata-rata berumur 27 tahun, sementara kelompok tua sekitar 63 untuk non atlet, dan 66 bagi yang atlet.

Di akhir penelitian terungkap bahwa kondisi pembuluh darah para atlet yang sudah berumur sama kualitasnya dengan dua kelompok di usia muda.

Penelitian ini jelas menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur bisa membuat pembuluh darah ‘awet muda. Demikian kepala peneliti, Stefano Taddei, M.D., Guru Besar Penyakit Dalam dari the University of Pisa, Italia. “Olahraga yang dilakukan dalam waktu panjang akan melindungi bagian dalam pembuluh darah dari proses penuaan dan membuat si pemilik merasa muda terus,” tambahnya.

Tentu saja, tak perlu menjadi atlet untuk mencapai kondisi tersebut. Taddei menyebutkan cukup melakukan aerobik lima kali seminggu secara teratur, hasilnya akan sama dengan yang dimiliki para atlet tersebut.

Disebutkan bahwa olahraga membuat pelebaran endothelium lebih efisien, bahkan pada pasien jantung yang telah kronis. Pembuluh darah perlu melebar untuk mengakomodasi peningkatan aliran darah. Endothelium atau lapisan sel-sel dalam saluran pembuluh darah berperan dalam proses pelebaran atau pembesaran pembuluh darah ini.

Pembuluh darah sehat, menghasilkan nitric oxide yang membantu proses pelebaran pembuluh darah saat jantung memerlukan tambahan darah. Nitric oxide juga melindungi dinding pembuluh darah dari atherosclerosis (penumpukan lemak yang menyempitkan arteri dan menyumbat aliran darah) dan thrombosis (pembentukan gumpalan darah yang bisa memperkecil dan menyempitkan pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung). “Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan pada endothelium,” ungkap Taddei. “Semakin tua, maka atherosclerosis dan thrombosis pun semakin rawan terjadi,” tambahnya.

Penelitian lain menyebutkan semakin tua umur, kadar radikal bebas (molekul oksigen yang reaktif yang bisa merusak jaringan) di dalam darah pun jadi tidak stabil. Radikal bebas ini berperan dalam penyumbatan pembuh darah. Para ahli yakin, bahwa olahraga dan vitamin-vitamin tertentu yang mengandung antioksidan bisa menghambat pertumbuhan radikal bebas di dalam darah. Tak diragukan, olahraga memang membuat kita lebih sehat. SUSANDIJANI

Tip
Musik Jangan Terlalu Kencang

Mendengarkan musik selama olahraga memang banyak manfaatnya. Paling tidak, hentakan suaranya bisa meningkatkan motivasi kita dalam melatih kebugaran.

Tapi, menurut Lisa Stone, instruktur fitness dari the Gerogia Governor’s Commision on Physical Fitness and Sports musik yang dipasang sebaiknya dalam tempo yang tak terlalu cepat dan suaranya sedang saja. Karena menurut pengamatannya, terungkap fakta bahwa kecelakaan yang terjadi pada aerobik berhubungan erat dengan tingginya beat musik yang digunakan. Stone juga menyarankan agar volume musiknya yang moderat saja. “Ada peserta latihan malah kehilangan pendengarannya. Itu terjadi karena musik yang dipasang sangat kencang dan cepat,” tambahnya

Sumber: http://www.tempointeraktif.com

avatar Tidak diketahui

About permatailmugroup

permata ilmu group adalah Lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan, agen penyalur naskah dan kursus kepenulisan. Kami ingin memberikan informasi yang bermanfaat dan segala hal tentang kami di blog ini. Selamat menikmati
Pos ini dipublikasikan di kesehatan dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar