BILA BAYI TAK KUNJUNG LAHIR

Waktu melahirkan sudah kurang beberapa hari dari jadwal persalinan. Tetapi kok belum ada tanda-tanda melahirkan, ya? Kenapa bisa lewat waktu dan apa risikonya?

Tidak semua masa kehamilan berhenti persis di usia sembilan bulan sepuluh hari. Banyak terjadi, kehamilan kurang dari waktu yang diperkirakan atau bahkan melewati batas waktu. Menurut dokter kandungan dari Klinik Yasmin, dr. R. Muharam, SpOG, ada toleransi waktu kelebihan maupun kekurangan terkait masa kehamilan ini.

Jika kurang dua minggu dari jadwal, si ibu sudah melahirkan, persalinannya tetap bisa dikatakan normal atau tidak prematur. Begitupun jika si ibu baru melahirkan setelah lewat satu minggu dari tanggal yang diperkirakan. “Masa kehamilan yang normal itu antara 38-41 minggu dan jika lewat satu minggu dari kurun tersebut, masih bisa disebut normal,” ujar dr. Muharam, Selasa (25/1/2011).

Sekitar 80% kehamilan, umumnya berlangsung antara 38-41 minggu. Sekitar 37% diantaranya berlangsung selama 37 minggu dan sebanyak 10% mengalami masa kehamilan lebih dari 41 minggu.

Kenapa Lewat Waktu?

Ada beberapa hal penyebab
kehamilan lewat waktu. Bisa karena ukuran bayi terlalu besar, posisinya sungsang atau karena salah memperhitungkan usia kandungan. Pada kondisi yang lebih serius, kehamilan lewat waktu bisa terjadi karena ada kelainan pada janin.

Kelainan ini mengakibatkan tidak adanya kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan. Penanganan kehamilan lewat waktu ini, ungkap dr. Muharam, tidak bisa sembarangan. “Tidak bisa asal dipaksa keluar walaupun sudah masuk waktu kelahiran,” imbuhnya.

Dokter kandungan, tutur dia, harus mengetahui dengan pasti alasan si bayi belum mau keluar. “Apa karena bayinya terlilit tali pusarnya. Kalau kasusnya seperti ini, si bayi bisa mati jika dipaksa keluar,” ia menambahkan.

Risiko Lewat Waktu

Calon ibu, tutur dr. Muharam, sebenarnya tidak merasakan dampak serius akibat molornya waktu melahirkan ini. Tetapi lain halnya dengan si jabang bayi. Mengapa begitu? Hal tersebut berkaitan dengan ketergantungan bayi dalam kandungan terhadap plasenta ibunya.

Pertumbuhan janin di dalam rahim tergantung pada dua fungsi penting plasenta, yakni sebagai penyalur oksigen dan gizi. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami proses penuaan sehingga fungsinya akan menurun atau berkurang.

Penurunan fungsi plasenta ini akan berakibat pada perkembangan bayi. Bayi akan kekurangan asupan gizi juga pasokan oksigen dari ibunya. “Akhirnya bisa mati,” ujar dr. Muharam.

Akibat kehamilan lewat waktu, cairan ketuban juga bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau. Cairan ini dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru bayi dan nantinya harus dihisap keluar dari saluran nafas bayi.

http://www.detik.com

avatar Tidak diketahui

About permatailmugroup

permata ilmu group adalah Lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan, agen penyalur naskah dan kursus kepenulisan. Kami ingin memberikan informasi yang bermanfaat dan segala hal tentang kami di blog ini. Selamat menikmati
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar