Cara pencegahan Anemia termudah adalah mengkonsumsi makanan berzat besi. Contohnya: tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.
Sayangnya, konsumsi makanan di atas belum cukup. Penyebabnya:
* Bioavaibilitas (daya absorbsi) dalam beberapa makanan berzat besi tergolong rendah. Contoh: telur, susu, kacang-kacangan, dan sayur hijau.
* Fitat yang terdapat dalam makanan pokok Indonesia, yaitu biji-bijian (beras, jagung, gandum) & sumber makanan lain, dapat mengurangi penyerapan zat besi.
* Konsumsi susu sapi yang tidak difortifikasi dengan zat besi, susu dengan kalsium dan phosphoprotein akan mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.
* Harga makanan berzat besi dengan bioavaibilitas (daya absorbsi) tinggi, seperti daging sapi dan hati umumnya mahal, sehingga jarang dikonsumsi.
Cara menyiasati bioavaibilitas zat besi yang rendah:
* Kombinasikan makanan berzat besi dengan makanan bervitamin C,seperti jeruk, tomat, mangga, dan strawberry. Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, sehingga kombinasi di atas membuat penyerapan zat besi optimal.
* Berikan jarak waktu 1 – 2 jam antara konsumsi susu sapi dan biji-bijian dengan makanan berzat besi.