Gamelan Sekaten Ditabuh 7 Hari

Panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten akan memperdengarkan alunan gamelan Sekaten hingga di sepanjang Malioboro selama gamelan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut ditabuh di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

“Gamelan akan ditabuh selama tujuh hari di halaman Masjid Gedhe Kauman, dan selama ditabuh tersebut, suaranya akan dikumandangkan hingga sepanjang Malioboro,” kata Kepala Seksi Pembinaan dan Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Widyastuti di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Widyastuti yang juga menjadi panitia penyelenggara Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tersebut, upaya untuk memperdengarkan alunan gamelan Sekaten hingga sepanjang Malioboro ditujukan agar lebih menguatkan makna Sekaten sebagai sebuah peristiwa budaya.

Gamelan tersebut akan mulai ditabuh pada Rabu (9/2) malam hingga Selasa (15/2). Sebelum ditabuh, gamelan tersebut akan dikeluarkan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan upacara khusus yang disebut Miyos Gongso, dan diakhiri dengan upacara khusus Kondur Gongso.

Dua buah gamelan yang akan ditabuh selama tujuh hari berturut-turut di halaman Masjid Gedhe Kauman tersebut adalah Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogo Wilogo yang dibuat pada jaman pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusuma pada 1630 Masehi.

Diperdengarkannya gamelan dari halaman masjid tersebut juga menandai dimulainya perayaan Sekaten yang digelar sebelum peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau 12 Maulud.

“Selama tujuh hari tersebut, masyarakat yang ingin masuk ke arena PMPS juga tidak akan lagi dipungut biaya tiket masuk. Sudah digratiskan,” kata Widyastuti.

Gamelan di halaman masjid tersebut akan ditabuh tiga kali sehari yaitu pukul 08.00 – 11.00 WIB, 14.00 – 17.00 WIB, dan 20.00 – 23.00 WIB. Gamelan tidak akan ditabuh dari Kamis malam hingga Jum?at selepas sholat Jumat.

Pada pelaksanaan PMPS 2011, tema utama yang diangkat adalah harmoni budaya, ekonomi dan religi.

Sementara itu, Kepala Bidang Polisi Pamong Praja dan Pengembangan Masyarakat Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta Supriyadi mengatakan, selama prosesi Miyos Gongso yang akan digelar pada Rabu malam (9/2), sejumlah area di PMPS akan disterilkan, sehingga kedua buah gamelan yang dibawa oleh abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dapat lewat dengan lancar.

Sejumlah area PMPS yang akan dikosongkan adalah jalan dari Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga ke Beringin Kurung dan ke Masjid Gedhe Kauman.

“Akan ada personil yang ditempatkan di area-area tersebut untuk mengamankan prosesi. Kami dibantu dengan kepolisian,” katanya.

Panitia PMPS juga telah memberikan surat edaran kepada pemilik stan agar bisa memberikan ruang untuk pelaksanaan prosesi tersebut.

sumber kompas.com

avatar Tidak diketahui

About permatailmugroup

permata ilmu group adalah Lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan, agen penyalur naskah dan kursus kepenulisan. Kami ingin memberikan informasi yang bermanfaat dan segala hal tentang kami di blog ini. Selamat menikmati
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar