CROP CIRCLE DI TEMUKAN DI MAGELANG

Fenomena crop circle rupanya terjadi hingga sampai ke Magelang. Penduduk di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo menemukan pola crop circle, mirip seperti di Sleman. Namun bentuknya lebih kecil.

Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (30/1/2011) mirip seperti di Sleman, ada padi yang rebah dan juga terbentuk 5 lubang. Paling besar adalah lubang di tengah yang besarnya 2,5 meter, sedang lubang lain yang mengapitnya berdiameter 1,5 meter.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin, hanya berjarak 100 meter. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Muhaimin seorang santri ponpes.

“Saat itu saya mau ke sawah ke ladang padi, terus ada seperti ini,” jelasnya di lokasi.

Muhaimin pun segera memberitahu teman-teman di pondok. Sontak kabar itu pun segera menyebar dari mulut ke mulut. Tidak heran, sejak pagi ratusan warga mendatangi lokasi itu.

Mereka memenuhi pematang sawah di sekitar crop circle. Untuk melihat pemandangan itu, warga tidak perlu menaiki sebuah pohon atau bukit, mereka bisa melihat melalui tanggul sawah yang lain. Kebetulan lokasi crop circle itu lebih rendah dari sawah lainnya.

Sementara itu petugas kepolisian juga sudah memasang garis polisi di sepanjang crop circle. Warga pun diminta untuk tidak mendekat.

Crop circle di Magelang berbeda dengan yang di Sleman dan Bantul yakni tidak ditemukan lubang di tengah lingkaran sebagai tanda bekas tiang pancang. Meski begitu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tetap meyakini jika crop circle itu karya manusia.

“Kita yakin itu masih buatan manusia,” ujar Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka, kepada detikcom, Senin (31/1/2011).

Menurut Kaloka, bisa saja di tengah crop circle tidak dibuat lubang untuk tiang pancang pola namun ada orang yang menjaga di tengah. Sedangkan satu orang lagi berkeliling di pinggir.

Crop circle yang di Sleman, lanjut Kaloka, ada lubang di tengah karena memakai alat bantu tiang pancang. Namun di Bantul juga tidak ada lubang di tengah. “Dibuatnya itu asal dibuat lingkaran tapi nggak sempurna,” imbuh dia.

Kaloka juga pernah melihat crop circle tanpa lubang di tengah melalui televisi di Perancis. Saat itu yakni tahun 1985 dan dia sedang berada di Perancis.

Kaloka tidak mengetahui adanya penampakan objek terbang di atas crop Circle Magelang. Namun dia tetap meyakini jika crop circle di Magelang buatan manusia.

“Tidak heran orang bisa buat wong cara sudah dipublikasikan. Buatannya juga belum serumit yang di Eropa,” kata Kaloka.

Lingkaran misterius sawah itu ditemukan di kawasan Ponpes Hidayatul Muhtadiin, Magelang, pada 29 Januari lalu. Polisi mendapat laporan esok harinya. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Laboraturium dan Forensik (Labfor) Polres Magelang hari ini, telah ditemukan lima lingkaran berukuran 2,30 meter dan 2,64 meter. Jika diperhatikan, bentuknya mirip kincir angin berukuran 3,68 meter.

5 Saksi telah diperiksa polisi terkait kemunculan crop circle di Magelang, Jawa Tengah. Namun hingga kini, polisi belum menemukan titik terang bagaimana lingkaran misterius sawah milik pengasuh Ponpes Hidayatul Muhtadiin itu terbentuk.

“Yang pasti kita sudah memintai keterangan sebanyak lima orang saksi di TKP,” kata Kasatreskrim Polres Magelang AKP Slamet Riyadi saat ditemui di Mapolres Magelang Jalan Gatot Soebroto, Magelang, Senin (31/1/2011).

Slamet mengatakan, kelima saksi itu di antaranya adalah Irfan dan Muhaimin. Keduanya merupakan santri pondok pesantren tersebut. Pemilik areal sawah, KH Yasin, juga termasuk orang yang dimintai keterangan.

Slamet menyayangkan mengapa warga baru melapor ke polisi pada Minggu 30 Januari. Padahal, crop circle itu telah ditemukan pada Sabtu 29 Januari. “Jadi TKP sudah dijamah oleh
warga,” kata Slamet.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Laboraturium dan Forensik (Labfor) Polres Magelang, telah ditemukan lima lingkaran berukuran 2,30 meter dan 2,64 meter. Sementara lingkaran yang berada di tengah yang paling besar. Jika diperhatikan, bentuknya mirip kincir angin berukuran 3,68 meter.

“Di tengah-tengah tidak ada bekas atau tanda adanya alat yang ditancapkan di tengah lingkaran. Yang ada ya hanya tanah,” kata Slamet.

Polisi juga tidak menemukan benda-benda yang mencurigakan di sekitar lokasi. Namun hingga kini, polisi belum bisa memastikan apakah crop circle tersebut benar-benar jejak UFO.

“Kita tidak berani menyimpulkan. Yang pasti kita sudah memintai keterangan saksi-saksi. Saat ini sudah kita perintahkan petugas di lapangan untuk melepas police line di sana,”tegas Slamet.

avatar Tidak diketahui

About permatailmugroup

permata ilmu group adalah Lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan, agen penyalur naskah dan kursus kepenulisan. Kami ingin memberikan informasi yang bermanfaat dan segala hal tentang kami di blog ini. Selamat menikmati
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar