Soal ‘Bencana’ Prancis, Evra Siap Blak-blakan

Prancis mengakhiri kiprahnya di Piala Dunia 2010 dengan sederet cerita negatif. Patrice Evra berjanji akan segera mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di tubuh Les Blues.

Remuk redam adalah kata yang paling pas untuk menggambarkan perjalanan Prancis di Afrika Selatan. Franck Ribery dkk. bukan saja mengalami perpecahan di dalam timnya sendiri namun juga tersingkir di awal turnamen dengan finis di urutan buncit Grup A usai ditekuk Afsel 1-2 di laga akhir.

Hasil tersebut adalah yang kali finis terburuk ketiga dalam sejarah keikutsertaan Prancis di dalam Piala Dunia setelah sebelumnya tim ‘Ayam Jantan’ mengalami nasib serupa pada tahun 1966 dan 2002.

Hasil buruk ini hanyalah ‘penutup’ dari apa yang sudah terjadi di dalam tubuh Prancis sebelumnya. Berawal dari pemulangan Nicolas Anelka yang cekcok dengan pelatih Raymond Domenech dan diakhiri dengan penolakan sejumlah pemain untuk turun di laga terakhir melawan Afsel.

Evra mengaku siap untuk menjelaskan semua hal di balik sederet kejadian ini. Pernyataan tersebut akan dibeberkan dalam sebuah konferensi pers yang rencananya dihelat pekan ini.

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membeberkan semuanya, sekarang adalah waktunya bagi kami untuk minta maaf dan untuk perasaan tersiksa yang dialami oleh jutaan rakyat Prancis,” tegas bek sayap Manchester United itu kepada ESPN Star.

“Permintaan maaf ini secara langsung saya sampaikan kepada mereka. Saya ingin membeberkan hal itu kemarin tapi dilarang oleh pelatih. Saya akan gelar sebuah konferensi pers minggu ini.”

“Saya tidak akan berbicara detilnya sekarang tapi saya akan gelar konferensi pers pekan ini. Mereka harus tahu yang sebenarya, mereka harus tahu apa yang terjadi sehingga bencana ini bisa menghampiri kami.”

Evra merupakan pemain yang ditinggalkan Domenech di laga terakhir versus Afsel. Disebut-sebut alasan pencoretan itu karena perselisihannya dengan pelatih kebugaran tim, Robert Duvern.

“Malam ini tidak ada alasan valid sama sekali kenapa saya tidak dimainkan di lapangan. Saya bukan pembohong, saya akan bicara apa adanya,” lanjut wingback Manchester United itu.

“Tapi Anda harus menghargai orang-orang jadi akan ada kata maaf meskipun itu tidak akan mengubah apapun. Saya merasa buruk, tapi rakyat Prancis akan merasa lebih buruk jadi saya dan Anda (wartawan) akan sama-sama menghormati hari ketika saatnya tiba,” demikian Evra.

Well, kita tunggu saja.

Sumber: pialadunia.detiksport.com

avatar Tidak diketahui

About permatailmugroup

permata ilmu group adalah Lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan, agen penyalur naskah dan kursus kepenulisan. Kami ingin memberikan informasi yang bermanfaat dan segala hal tentang kami di blog ini. Selamat menikmati
Pos ini dipublikasikan di piala dunia dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar